Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang jadi atau setengah jadi dari bahan baku mentah dengan peralatan, mesin produksi dalam skala produksi yang besar. Salah satu sektor yang memberikan dampak besar pada ekonomi Indonesia adalah sektor industri barang konsumsi. Kontribusi industri barang konsumsi terhadap ekonomi Indonesia cukup memberikan dampak yang positif dibandingkan dengan sektor industri lainnya. Meskipun demikian, terdapat beberapa risiko pada sektor industri manufaktur.
Pengungkapan manajemen risiko bertujuan untuk memberikan kepercayaan terhadap investor mengenai risiko-risiko yang ada pada perusahaan. Diperkirakan, pengungkapan manajemen risiko dipengaruhi oleh beberapa faktor. Maka dari itu penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, leverage, dan kepemilikan manajerial terhadap pengungkapan manajemen risiko pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2021.
Metode penelitian kuantitatif digunakan dengan menggunakan data laporan tahunan dari 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Untuk mengetahui karakteristik masing-masing variabel, digunakan metode analisis statistik deskriptif. Sedangkan untuk menguji hipotesis, digunakan metode analisis regresi berganda.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa data pada seluruh variabel independen dan variabel dependen cenderung berkelompok atau tidak bervariasi. Pengungkapan manajemen risiko paling besar mencapai angka 100% yang artinya perusahaan tersebut mengungkapkan item manajemen risiko secara lengkap berdasarkan standar ISO 31000. Sedangkan nilai terkecil pengungkapan manajemen risiko adalah 0,52 atau 52%.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa hanya leverage yang memiliki pengaruh secara parsial terhadap pengungkapan manajemen risiko. Ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi pengungkapan manajemen risiko secara parsial. Namun, ketika ketiga variabel tersebut digunakan secara bersama-sama, mereka memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan manajemen risiko perusahaan. Penelitian ini memiliki keterbatasan mengenai penggunaan variabel yaitu kemungkinan terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel penelitian.