Financial Shenanigans atau yang biasa disebut sebagai fraudulent financial reporting adalah Tindakan seseorang atau kelompok pada suatu perusahaan dengan secara sengaja dalam memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk menyesatkan para pengguna laporan keuangan salah satunya investor. hal ini dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh investor atau pihak pengguna laporan keuangan.
Terdapat beberapa metode dalam mendeteksi terjadinya tindakan financial shenanigas diantara nya adalah Benish M-score, Z-score dan F-score. Pada penelitian ini financial shenanigans dihitung menggunakan F-score. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh parsial Teori Hexagon terhadap financial shenanigans. Variabel independent yang digunakan dalam penelitian ini ada tekanan, kesempatan, rasionalisasi, kapabilitas dan arogansi.
Sampel Penelitian ini berfokus pada perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2017 dan 2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan purposive sampling sehingga diperoleh total 160 sampel dari 32 perusahaan di sektor barang konsumsi primer. Metodologi yang digunakan untuk analisis adalah regresi logistik dan menggunakan software SPSS 25.
Berdasarkan hasil seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa variabel kesempatan yang diproksikan dengan sistem whistleblowing, variabel rasionalisasi yang diproksikan dengan pergantian auditor dan variabel kolusi yang diproksikan dengan fee audit tidak berpengaruh terhadap kecurangan keuangan. Kemudian variabel tekanan diproksikan dengan personal financial needs, variabel kapabilitas diproksikan dengan pergantian direksi, arogansi diproksikan dengan frekuensi foto CEO berpengaruh terhadap financial shenanigans.