Informasi dalam laporan keuangan merupakan instrumen perusahaan yang berperan dalam pengambilan keputusan dan sebagai media komunikasi bagi perusahaan. Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dibandingkan, diverifikasi, dipahami, relevan dan tepat waktu. Hal tersebut menyebabkan perusahaan melakukan berbagai macam tindakan agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang ideal dan sehat. Keadaan tersebut mendorong terjadinya kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tekanan (pressure) yang diproksikan dengan financial stability, kesempatan (opportunity) yang diproksikan dengan nature of industry, rasionalisasi (rationalization) yang diproksikan dengan total accrual to total asset, kemampuan (capability) yang diproksikan dengan change of director, arogansi (arrogance) yang diproksikan dengan CEO duality dan kolusi (collusion) yang diproksikan dengan political connection terhadap kecurangan laporan keuangan dimasa sebelum dan saat pandemi covid-19 pada perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Populasi pada penelitian ini adalah sektor properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 43 perusahaan selama 4 (empat) tahun dan menghasilkan 172 sampel. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis regresi logistik dan uji beda dengan software spss.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tekanan (pressure), kesempatan (opportunity), rasionalisasi (rationalization), kemampuan (capability), arogansi (arrogance), dan kolusi (collusion) secara simultan berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa tekanan (pressure) dan rasionalisasi (rationalization) berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan kesempatan (opportunity), kemampuan (capability), arogansi (arrogance), dan kolusi (collusion) secara parsial tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Bagi akademisi diharapkan penelitian ini memberikan informasi kepada para pembaca mengenai kecurangan laporan keuangan. Kemudian bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan dengan lingkup yang lebih luas, proksi lain, serta data maupun periode waktu yang belum pernah diteliti oleh peneliti sebelumnya.