Abstrak
Anak tungrahita merupakan salah satu klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang memiliki keterbatasan berupa skor intelegensi yang berada dibawah rata-rata. Keterbatasan yang dimiliki anak tunagrahita ini menciptakan kekhawatiran orang tua pada perkembangan anaknya dimasa depan, khususnya pada kemandirian anak tersebut. Adanya kekhawatiran ini membuat orang tua menjadi lebih selektif dalam menentukan pendidikan yang tepat untuk diterapkan kepada anaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses komunikasi interpersonal antara orang tua dengan anak tunagrahita dalam mengembangkan kemandirian anak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Informan kunci pada penelitian ini berjumlah 5 orang terdiri dari 5 orang tua dari anak tunagrahita. Sedangkan untuk informan pendukung yaitu guru dan kepala sekolah, serta satu informan ahli yang merupakan seorang psikologi keluarga. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi dan wawancara mendalam, dan Dokumentasi. Untuk meningkatkan validitas data, peneliti menggunakan metode triangulasi yaitu membandingkan hasil antara observasi dengan wawancara mendalam yang didapatkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa belum semua anak dapat menerapkan kemandirian dilihat dari tanggung jawab mengerjakan tugas dikelas, kepercayaan diri, inisiatif, dan berani mengambil keputusan.
Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Anak tunagrahita, Kemandiria