Industri makanan dan minuman di Indonesia berkontribusi besar terhadap pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) di setiap tahunnya. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kesulitan keuangan yang menjerat beberapa perusahaan. Penelitian ini mengkaji pengaruh likuiditas dan penerapan good corporate governance terhadap financial distress pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2021. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan umum untuk mengetahui bagaimana pengaruh likuiditas, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komisaris independen terhadap financial distress. Sedangkan tujuan khusus pada penelitian ini untuk mengetahui perkembangan serta menganalisis lebih dalam faktor-faktor yang dapat menyebabkan kondisi financial distress terutama di sub sektor makanan dan minuman yang merupakan sektor andalan penyumbang PDB terbesar di Indonesia.
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 8 perusahaan yang termasuk ke dalam kriteria pada periode 2017-2021. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh negatif secara signifikan terhadap financial distress. Sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress. Likuiditas, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komisaris independen mampu menjelaskan financial distress (Y) sebesar 93,8% dan 6,2% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar penelitian.
Kata Kunci: likuiditas, good corporate governance, financial distress