Penipuan berbasis romantis atau love scam telah cukup banyak dijumpai sejak media sosial menjadi hal populer di masyarakat, namun sampai sekarang, masyarakat perlu disadarkan akan kasus-kasus kriminal ini. Selama pandemi, situasi tersebut membuat masyarakat harus hidup di internet, terutama di media sosial. Akibat menghabiskan lebih sedikit waktu untuk bertemu orang-orang dalam kehidupan nyata atau situasi tatap muka, orang mendambakan interaksi sosial dan mulai mengandalkan media sosial seperti Instagram. Yang mana menjadikan masyarakat bertemu orang asing dan bahkan membangun hubungan secara virtual, yang kemudian dapat mengarah pada kasus penipuan cinta. Sebuah studi terdahulu telah menemukan pola komunikasi kasus penipuan cinta pada tahun 2015. Namun pada penelitian ini, bertujuan untuk menemukan secara rinci pola komunikasi love scam selama pandemi di Instagram dari sudut pandang korban yang mengalami. Hasil temuan menunjukkan bahwa ditemukan kemiripan pada pola komunikasi dengan penelitian yang ada, dan juga ditemukan pola baru. Selain itu, ditemukan fakta bahwa kesepian berperan dalam penipuan berbasis romantis ini.