Komunikasi di dalam keluarga berfungsi untuk dapat menjalin hubungan yang baik antara orang tua dan anak sehingga dapat memunculkan keterbukaan pada diri anak. Namun dalam peran ayah pekerja di masyarakat yang berfokus pada pekerjaan membuat minim waktu untuk berkomunikasi dengan anak sehingga menghambat keterbukaan diri anak kepada ayah. Peran ayah bagi anak perempunnya tentu berdampak pada perkembangan diri anak di usia dewasa 21-25 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana komunikasi interpersonal antara ayah pekerja dan anak perempuan dalam meningkatkan keterbukaan diri anak. Teori yang digunakan adalah teori karateristik komunikasi interpersonal oleh Joseph A Devito. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan paradigma interpretatif. Hasil penelitian ini adalah komunikasi interpersonal ayah pekerja dan anak perempuan belum dapat meningkatkan keterbukaan diri anak di usia dewasanya, sehingga perlu memperbaiki aspek dalam karateristik komunikasi interpersonal, terlebih pada karateristik keterbukaan. Hal ini didukung berdasarkan data yang didapatkan oleh peneliti dengan observasi serta wawancara dengan para narasumber kunci yakni tiga orang anak perempuan dan tiga ayah pekerja. Hasil penelitian lainnya antara ayah pekerja dan anak perempuan memiliki karateristik komunikasi interpersonal yang baik dalam empati, dukungan, dan rasa positif, serta dalam karateristik keterbukaan dan kesetaraan masih perlu adanya peningkatan.