Diskriminasi rasial adalah sebuah Tindakan yang mengacu kepada tindakan yang tidak adil terhadap individu atau kelompok-kelompok yang didasari oleh perbedaan suku, ras atau etnis. Diskriminasi rasial ini didasari oleh adanya stereotip atau prasangka negatif yang tidak terbukti secara faktual terhadap suku, ras atau etnis tertentu. Hal ini menjadi faktor utama yang membuat banyaknya tindakan rasisme terjadi, tak terkecuali di Indonesia, khususnya terhadap masyarakat Papua. Tindakan diskriminasi rasial yang terjadi pada masyarakat Papua dapat dikatakan lebih tinggi atau lebih sering terjadi dibandingkan dengan suku, ras atau etnis lainnya di Indonesia. Akibat hal ini, terbentuk kesadaran kolektif masyarakat Indonesia mengenai Papua yang terbawa hingga ke media baru, tak terkecuali Film. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seperti apa tindakan diskriminasi rasial yang dialami oleh masyarakat Papua dalam perfilman Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan analisis semiotika dari John Fiske melalui teori Kode Televisi yang berisikan Level Realitas, Level Representasi dan Level Ideologi. Data-data akan diperoleh dengan cara menganalisis film-film Indonesia pasca Reformasi (1998-2022) untuk mengetahui bagaimana diskriminasi rasial terhadap masyarakat Papua diperlihatkan seiring berjalannya waktu. Hasil penelitian menunjukkan jika, tidak karakter-karakter Papua ini ditampilkan secara primitif atau kampungan. Begitu juga dengan daerah Papua itu sendiri. Daerah Papua tidak selalunya ditampilkan dengan keindahan alam dan kurangnya infrastrukturktur penunjang ataupun pembangunannya.
Kata Kunci: Diskriminasi Rasial, Papua, Film Indonesia