Laporan keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang tidak direkayasa atau dengan kata lain sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, jika hal tersebut telah terpenuhi dapat diartikan laporan keuangan yang disajikan memiliki integritas yang tinggi. Laporan keuangan yang memiliki integritas yang tinggi akan menggambarkan informasi keuangan yang akurat serta dapat dipercaya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh secara parsial dan simultan antara financial distress, intellectual capital, dan komite audit terhadap integritas laporan keuangan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor barang konsumen primer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode pengumpulan datanya menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan ialah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan milik perusahaan sektor barang konsumen primer. Penelitian ini memiliki 280 data observasi yang didapat dari 56 perusahaan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software Eviews 12.
Pada penelitian ini terdapat tiga variabel independen dan satu variabel dependen. Ketiga variabel independen tersebut yaitu financial distress, intellectual capital, dan komite audit. Variabel dependen yaitu integritas laporan keuangan. Data outlier pada penelitian ini sebanyak 105 observasi, sehingga penelitian ini memperoleh hasil akhir data observasi sebanyak 175 observasi dari 49 perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial distress, intellectual capital, dan komite audit berpengaruh secara simultan terhadap integritas laporan keuangan. Secara parsial financial distress berpengaruh dengan arah negatif terhadap integritas laporan keuangan dan komite audit berpengaruh dengan arah positif terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan intellectual capital tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.