Bank merupakan lembaga intermediasi, yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Perbankan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi suatu negara. Semua aspek yang memiliki hubungan dengan kegiatan keuangan menggunakan jasa Bank. Risiko yang mungkin terjadi karena adanya kegagalan debitur dalam melaksanakan kewajibannya adalah risiko kredit. Pada variabel risiko kredit akan diproksikan dengan Non Performing Loan (NPL). Risiko operasional merupakan salah satu hal yang inheren dalam hal salah satu proses pelaksanaannya atau aktivitas operasional. Pada variabel risiko operasional akan diproksikan dengan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rasio Non Performing Loan (NPL) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) pada Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia. Variabel yang digunakan adalah Risiko Kredit yaitu risiko yang bersumber dari kegagalan seorang debitur dalam memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dengan pihak Bank, dan Risiko Operasional yaitu risiko yang bersumber dari kegagalan pihak internal maupun pihak eksternal dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan operasionalnya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dari metode tersebut diperoleh 2 Bank yaitu Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Laporan Keuangan Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia selama periode 2008 – 2022. Model analisis yang digunakan adalah ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average), dengan AR, MA, ARMA, yang terdapat pada kelompok ARIMA. Hasil Penelitian ARIMA pada NPL Bank Mandiri mendapati nilai random, dan NPL pada Bank Rakyat Indonesia mendapati nilai ARIMA (1,1,4), nilai BOPO pada Bank Mandiri mendapati nilai ARIMA (3,1,2), dan nilai BOPO pada Bank Rakyat Mendapati nilai ARIMA (1,1,0). Secara keseluruhan, nilai rata-rata NPL pada kedua Bank tersebut dapat dikatakan sehat karena masih berada pada angka 5 persen, namun nilai rata-rata BOPO pada kedua Bank tersebut tidak dapat dikatakan ideal karena tidak menyentuh angka yang telah ditentukan yakni 60-65 persen. Kata Kunci: ARIMA, BOPO, NPL, Risiko Kredit, Risiko Operasional