Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah menjamin ketersedian dari sebuah sistem dalam menerima serangan DdoS HTTP Flood. Belakangan ini, serangan seperti Denial of Service (DoS) dan Distributed Denial of Service (DDoS) sudah menjadi yang ancaman utama terhadap industri TI dan jaringan komputer saat ini [1], serangan semacam ini bertujuan untuk membuat sumber daya jaringan atau sistem tidak tersedia bagi pengguna sehingga tidak ada orang yang dapat mengaksesnya [2]. Sebuah infrastruktur dimana sistem didirikan diperlukan kemampuan scalability secara otomatis agar bisa menerima serangan DDoS, dengan sudah terciptanya sistem yang selalu tersedia, bisnis bisa selalu berjalan [3]. Salah satu platform yang dapat digunakan untuk mendukung ketersediaan tinggi sebuah aplikasi adalah container orchestrator lebih tepatnya Kubernetes [4]. Pada penetelitian ini berfokus pada perancangan cloud computing sehingga mampu menerima serangan HTTP Flood sebanyak 5.000, 10.000, 15.000, 30.000 yang dilakukan masing-masing 10 kali. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun terjadi peningkatan jumlah node/worker dari 2 menjadi 3, serta adanya peningkatan CPU dan memori yang cukup signifikan, sistem yang dibangun berhasil menangani puluhan ribu serangan. Sehingga, dapat dikatakan bahwa sistem yang dibangun selalu available dan dapat diandalkan untuk produksi di dunia kerja.