PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang sudah menerapkan Project Based Organization (PBO) dalam pelaksanaan proyeknya. Salah satu perusahaan yang menerapkan PBO adalah PT XYZ. PT XYZ bergerak dalam bidang penyediaan layanan instalasi jaringan telekomunikasi, pembangunan infrastruktur jaringan, dan pengelola Network Terminal Equipment (NTE). PT XYZ adalah anak perusahaan dari PT ABC yang merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Pada saat ini, PT XYZ sedang menjalankan proyek feeder resiliency yang berada di kota Manado. Proyek feeder resiliency termasuk kategori proyek OSP Granular. Data terakhir proyek pada tanggal 6 Februari 2023 – 17 Februari 2023 perencanaan proyek adalah 76.86% sedangkan realisasi proyek adalah 19.63%. Dari data tersebut dapat diketahui feeder 11 pada proyek feeder resiliency mengalami keterlambatan dalam pengerjaannya. Oleh karena itu berdasarkan permasalahan yang terjadi pada PT XYZ terkait keterlambatan pada feeder 11, penulis memberikan usulan dengan melakukan perancangan modifikasi penjadwalan feeder 11 pada proyek feeder resiliency sebagai baseline guidance percepatan proyek dengan metode fast track dan crashing pada PT XYZ. Hasil rancangan percepatan jadwal proyek pada sisa pekerjaan dengan menggunakan kombinasi fast track dan crashing pada sisa pekerjaan yang berbeda, dihasilkan proyek dapat selesai sesuai dengan target penyelesaian awal, dengan adanya penambahan 5 pekerja. Selain itu, untuk menghindari adanya permasalahan serupa di proyek feeder resiliency ataupun proyek serupa, maka dibuat schedule guidance yang berisi step by step penjadwalan yang baik dan cara percepatan jadwal proyek berdasarkan data dari proyek feeder 11 saat ini yang akan digunakan sebagai lesson learned proyek feeder resiliency selanjutnya.
Kata kunci: feeder, Project Based Organization (PBO), keterlambatan proyek, Critical Path Method (CPM), schedule guidance, fast track, crashing.