PT XYZ merupakan salah satu anak perusahaan yang sedang menjalankan proyek feederisasi. Dalam pengerjaanya, terdapat beberapa hambatan yang membuat pengerjaan proyek tidak sesuai dengan target. Ketidaksesuaian antara rencana dengan aktivitas yang terealisasikan akan menyebabkan keterlambatan, dimana hal tersebut dapat merugikan semua pihak yang terlibat dalam proyek. Pengerjaan proyek pada PT XYZ mengalami keterlambatan, dimana yang seharusnya sudah dapat dimulai dari minggu pertama akan tetapi baru dapat dijalankan pada minggu keempat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan yaitu faktor manusia, material, metode, lingkungan, dan lain sebagainya. Untuk dapat mengetahui faktor utama penyebab terjadinya keterlambatan pada proyek feederisasi Fiber To The Home (FTTH) lokasi Rancabali, maka dapat dilakukan perancangan penjadwalan menggunakan suatu metode yaitu Critical Path Method. CPM merupakan metode yang dapat digunakan dalam menentukan aktivitas penting serta mampu mengontrol waktu proyek.
Permasalahan yang ada pada proyek feederisasi Fiber To The Home (FTTH) lokasi Rancabali, memerlukan penambahan tenaga kerja yaitu dengan cara crashing. Akan tetapi, dengan adanya crashing maka akan berdampak pula pada pengeluaran biaya pada suatu proyek. Maka dari itu, untuk dapat meminimalkan pengeluaran biaya yang diakibatkan karena penambahan tenaga kerja, diperlukan percepatan dengan mengetahui aktivitas apa saja yang ada selama pengerjaan proyek berlangsung dengan menggunakan resource calendars dan RACI Matrix. Setelah dilakukannya pengolahan data, maka dapat diketahui bahwa terdapat suatu jalur kritis yaitu jalur A-B-C-D-M-N-F-Q-G-H-U-I-J-X-Y-K-L-Z-AA-AC-AD-AE-AF-AG-AH-AM-AN-AO dimana jalur tersebut diperlukan perbaikan agar tidak mengalami keterlambatan. Diketahui bahwa proyek feederisasi Fiber To The Home (FTTH) lokasi Rancabali yang semula diperkirakan dapat menyelesaikan semua aktivitas dari tahap persiapan hingga penutupan selama 132 hari dapat terselesaikan menjadi 121 hari dengan pengeluaran biaya sebesar Rp 98.441.418. Dengan penggunaan Critical Path Method, diharapkan pengerjaan proyek feederisasi Fiber To The Home (FTTH) lokasi Rancabali mengalami peningkatan performa sehingga proyek tidak mengalami keterlambatan, dapat selesai dengan tepat waktu, serta dapat diimplementasikan pada proyek serupa yang mendatang.