Perbaikan alur proses cutting material kain yang dibahas pada penelitian ini memiliki permasalahan yang terjadi yaitu terdapat ketidaksesuaian ukuran material kain yang dihasilkan pada proses cutting sehingga membuat produk Sling Bag cacat. Dimana cacat produk tahun 2022 melebihi batas toleransi perusahaan sebesar 10%. Hal tersebut terjadi dari beberapa faktor, yaitu faktor metode, manusia, dan lingkungan. Pada perbaikan alur proses dilakukan menggunakan metode Business Process Improvement (BPI). Untuk langkah-langkah menggunakan Roadmap Business Process Improvement meliputi, Develop the Process Inventory, Establish the Foundation, Draw the Process Map, Estimate Time and Cost, Verify the Process Map, Apply Improvement Techniques, Create Internal Controls, Tools, and Metrics, Test and Rework, Implement the Change, Drive Continuous Improvement . Akar permasalahan yang terjadi yaitu material kain yang dihasilkan pada proses cutting memiliki ukuran pola yang tidak sesuai, dalam mencari akar masalah menggunakan metode 5 Why’s dengan melakukan wawancara kepada narasumber. Sehingga pada penelitian ini metode BPI dapat membantu menyederhanakan proses cutting material kain agar lebih efisien, efektif, dan adaptif sesuai dengan pedoman poin pemeriksaan proses cutting pada LPPM UPNVJ 2012 yang dijadikan pedoman perusahaan. Sehingga hasil perbaikan alur proses cutting material didapatkan total aktivitas sebanyak 17 dengan 11 aktivitas RVA dan 6 aktivitas BVA. Sedangkan pada proses cutting material kain sebelum dilakukan perbaikan memiliki total 16 aktivitas dengan 11 aktivitas RVA, 3 aktivitas BVA dan 2 aktivitas NVA. Didapatkan efisiensi waktu siklus meningkat sebesar 10,67%. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat efisiensi yang dicapai makan semakin cepat dalam mencapai target perusahaan dengan perbaikan aktivitas inspeksi untuk meminimasi kesalahan ukuran material kain pada proses cutting material.
Kata kunci — Alur Proses, Business Process Improvement, 5 Why’s, Quality Control, SOP