Proyek-proyek yang dikerjakan oleh PT. ABC sering kali mendapatkan denda yang mengakibatkan penurunan profit. Denda proyek tersebut terjadi karena proses kelola proyek yang masih kurang baik. Proyek-proyek di PT. ABC berada dibawah naungan Departemen PM yang berperan sebagai project management office (PMO), sehingga Departemen PM menjadi pengelola proyek-proyek di PT. ABC. Untuk mengetahui sejauh mana Departemen PM melaksanakan perannya sebagai PMO dan untuk mengetahui sejauh mana Departemen PM menjalankan fungsinya sebagai pengelola proyek dilakukan penilaian maturity menggunakan PMO Maturity Cube. Metode ini mengukur Departemen PM berdasarkan kondisi terkini dan kondisi harapan dari masing-masing approach yang ada di Departemen PM. Melalui penilaian tersebut diketahui bahwa Departemen PM masih memiliki gap maturity yang mengindikasikan bahwa Departemen PM masih belum maksimal dalam memberikan fungsinya terhadap proyek-proyek dan manajer proyek. Rekomendasi usulan rancangan dilakukan berdasarkan approach yang memiliki gap maturity tertinggi. Pada hasil perhitungan ditemukan bahwa tactical approach memiliki gap maturity tertinggi. Pada tactical approach terdapat sembilan fungsi yang perlu dipenuhi oleh Departemen PM untuk meningkatkan peran dan fungsinya sebagai PMO. Berdasarkan hasil penilaian ditemukan bahwa fungsi yang memiliki tingkat kepentingan tertinggi adalah mengimplementasikan dan mengelola project management information system (PMIS). Untuk meningkatkan tingkat maturity Departemen PM dilakukan perancangan project management information system (PMIS) menggunakan metode software development life cycle (SDLC). Terdapat empat tahapan dalam mengembangkan sistem informasi menggunakan metode SDLC, yaitu planning, analysis, design, maintenance, dan implementation. Pada perancangan sistem informasi pada tugas akhir ini dibatasi hingga tahap desain. Berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna dalam perancangan sistem informasi, rancangan PMIS terdiri atas menu Summary, menu Overview, menu Project Report, dan menu Project Plan. Rancangan usulan PMIS tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi selama proses pengelolaan proyek. Untuk mengembangkan PMIS, PT. ABC dapat menggunakan sumber daya internal karena memiliki biaya perancangan terendah.