PT. XYZ merupakan anak usaha dari PT Astra International Tbk (“Astra”), salah satu grup usaha terbesar dan terkemuka di Indonesia dengan jaringan layanan menjangkau berbagai industri dan sektor. PT. XYZ resmi menjadi distributor resmi produk Bomag untuk pasar Indonesia sejak tahun 1974. Sebagai perusahaan yang menjual suku cadang, sangat penting untuk menjaga stock suku cadangan tersebut dengan baik untuk menghadapi permintaan yang tidak menentu. Umumnya masalah yang terjadi pada PT. XYZ adalah adanya penumpukan stock suku cadang pada sistem inventory. Hal ini menyebabkan total biaya persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan melebihi alokasi biaya persediaan yang telah ditentukan. Total biaya persediaan yang melebihi alokasi biaya persediaan adalah sebesar Rp48.674.374,49
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan klasifikasi suku cadang dan usulan kebijakan persediaan untuk meminimalisir kelebihan stock yang dialami oleh perusahaan. Pada penelitian ini akan dilakukan klasifikasi sparepart dengan menggunakan Analisis ABC. Analisis ABC dilakukan untuk mengelompokkan suku cadang mana yang berkontribusi banyak pada biaya persediaan. Kebijakan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode Periodic review (R,s,S) dan (R,S). Tujuan penggunaan metode tersebut adalah menentukan titik reorder poin dan level maksimum inventory untuk meminimasi kelebihan stock (overstock).
Setelah melakukan perhitungan dan analisis sensitivitas didapatlah kesimpulan bahwa perusahaan dapat melakukan penghematan total biaya persediaan sebesar Rp91.457.845 atau 31%. Diketahui pula bahwa nilai biaya simpan cukup sensitif terhadap total biaya persediaan. Jika terdapat perubahan berupa meningkat ataupun menurunnya biaya simpan akan berpengaruh cukup signifikan terhadap total biaya persediaan.