Pengadaan adalah kegiatan pengadaan barang dan jasa secara sistematik dan strategis dari Supplier berdasarkan jumlah, waktu, harga dan kualitas yang sesuai. Tujuan pengadaan adalah menyediakan barang atau jasa yang diperlukan untuk proses produksi dan kegiatan lain, akan tetapi sering terjadi keterlambatan dalam pengadaan barang yang disebabkan oleh kurang tepatnya strategi yang digunakan. Salah satu divisi yang berperan dalam pengadaan barang adalah divisi pengadaan. PT. XYZ merupakan perusahaan global yang bergerak di bidang perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan aero engines, industrial turbines, dan pemeliharaan MRO market. Ada beberapa tipe engine yang diterima oleh PT. XYZ, salah satunya adalah General engine-CT7. Pada sistem pengadaan part engine CT7,tidak memiliki mekanisme manajemen kontrak yang jelas dan membuat pengguna harus membuat perencanaan strategi pengadaan dengan dinamika yang berubah–ubah, sehingga diperlukan klasifikasi barang untuk merancang strategi pembelian yang sesuai dengan karakteristik barang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan strategi pembelian dari dua puluh enam part engine CT7 yang sering mengalami keterlambatan. Dalam hal ini, penentuan strategi pembelian akan didasarkan pada metode Supply Positioning Model yang mengklasifikasikan item pengadaan menjadi dua dimensi yaitu supply risk dan profit impact. Penilaian dimensi, kriteria dan item pengadaan akan dihitung menggunakan Analytical Hierarcy Proccess (AHP), kemudian pemetaat koordinat item pada Supply Positioning Model akan menggunakan Multidimensional Scaling pada software SPSS. Hasil pemetaan koordinat kemudian akan menajadi dasar untuk perancangan strategi pembelian barang, mulai dari karakteristik Supplier, hingga tipe hubungan kerjasama dengan Supplier. Berdasarkan metode Supply Positioning Model, terdapat 8 item pada kuadran Leverage, 9 item pada kuadran Critical, 3 item pada kuadran Routine, dan 6 item pada kuadran Bottleneck. Barang pada kuadran leverage direkomendasikan menerapkan tipe hubungan call off contract. Barang pada kuadran critical direkomendasikan menerapkan tipe hubungan partnership. Barang pada kuadran routine direkomendasikan menerapkan tipe hubungan spot purchasing. Barang pada kuadran bottleneck direkomendasikan menerapkan tipe hubungan call off contract.
Kata Kunci: Strategi Pembelian, analytical hierarchy process, Multidimensional Scaling, Supply Positioning Model.