Aplikasi mobile telah menjadi alat yang tak tergantikan dalam berbagai domain, berkembang dari aplikasi berbasis informasi dan produktivitas hingga mencakup permainan mobile, perbankan, media sosial, dan lainnya. Namun, performance yang kurang optimal dapat menyebabkan pengalaman pengguna yang negatif, mendorong pengguna untuk menghapus aplikasi dan memberikan ulasan negatif. Untuk mengatasi masalah performance, penerapan MVP-GetX dipilih karena kombinasi dari pola arsitektur Model-View-Presenter (MVP) dan state management GetX menawarkan sejumlah keunggulan yang signifikan dalam hal performance dan efisiensi. Selain itu, state management GetX telah terbukti mengutamakan kinerja dan efisiensi. Penggunaan MVP-GetX sebagai pendekatan pengembangan aplikasi mobile menawarkan keuntungan ganda dalam meningkatkan efisiensi kinerja dan memaksimalkan responsivitas aplikasi. Selain itu, pilihan ini juga dipertimbangkan karena kesesuaiannya dengan framework Flutter yang memungkinkan pengembangan aplikasi berkinerja tinggi untuk berbagai platform, menjamin hasil optimal dalam menghadirkan pengalaman pengguna yang luar biasa. Penelitian ini membandingkan dua aplikasi Flutter: satu tanpa pola arsitektur khusus atau state management (no-pattern) dan yang lainnya menggunakan pola MVP dengan state management GetX (MVP-GetX). Penelitian ini berfokus pada pengukuran penggunaan CPU dan memori yang merupakan aspek untuk mengukur performance aplikasi, dan dengan menguji performance pada skenario yang berbeda di berbagai ukuran dataset. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi MVP-GetX menunjukkan manajemen sumber daya yang konsisten dan efisien dalam hal penggunaan memori mengungguli no-pattern, terutama dengan dataset yang lebih besar. Namun hasil penggunaan CPU menunjukkan bahwa baik no-pattern maupun MVP-GetX keduanya sebanding dan sama-sama unggul dalam beberapa skenario pengujian di berbagai ukuran dataset.