Perkembangan industri fashion di Indonesia semakin meningkat didorong dengan banyaknya minat masyarakat dan adanya kemunculan berbagai fashion trend, sehingga meningkatkan skala produksi garmen setiap tahunnya. Hanya sekitar 15% limbah yang didaur ulang, sedangkan 85% lainnya dibakar, ditimbun atau berada di tempat penampungan. Seperti halnya yang terjadi di Kawasan Tekstil Cigondewah, pemanfaatan limbah kain sisa produksi garmen di kawasan tersebut belum dimaanfatkan secara optimal. Hasil dari penjualan masih menyisakan tumpukan kain yang patut untuk dimanfaatkan lebih baik. Penelitian secara kualitatif menggunakan metode pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi, wawancara, dan tahapan ekplorasi. Eksporasi yang dilakukan berupa proses pemetaan kain secara digital, penyusunan pola, dan berbagai pengembangan teknik manipulating fabric dan transformable / detachable design. Hasil dari eksplorasi menghasilkan susunan lembaran kain baru yang tersusun dalam produk utuh. Banyaknya limbah membuka potensi terhadap pengolahan kain sisa produksi garmen menjadi produk outerwear yang memiliki nilai fungsi dan estetika yang jauh lebih tinggi.
Kata Kunci : Limbah Kain Sisa, Kawasan Tekstil Cigondewah, Upcycle