PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perbaikan motor listrik dan memiliki hubungan yang kuat dengan motor listrik AC dan DC. Kegiatan bisnis utama perusahaan ini adalah perbaikan motor secara mekanis, meskipun setiap prosedur perbaikan membutuhkan material yang terkait dengan prosedur tersebut agar berhasil. Contoh sederhananya adalah mesin motor yang perlu diperbaiki; untuk melakukannya, diperlukan material yang sesuai. Agar divisi warehousing PT. XYZ dapat menangani pesanan material dengan baik, maka perlu ditangani dengan hati-hati agar tidak terjadi kelebihan persediaan atau overstock. Pada saat ini, PT. XYZ mengalami penurunan permintaan sehingga kelebihan persediaan yang menyebabkan tingginya total persediaan di PT. XYZ sebesar Rp 2.611.408.340, jumlah biaya ini dirasa cukup tinggi oleh PT. XYZ karena jumlah biaya ini melebihi target biaya yang ditetapkan oleh PT XYZ pada tahun 2022 sebesar Rp 2.400.000.000 atau sekitar 9% sehingga pihak perusahaan menginginkan penurunan terhadap biaya tersebut. Target biaya yang telah dipaparkan merupakan target biaya untuk 11 SKU suku cadang yang menyerap dana paling banyak di PT XYZ.
Saat ini, PT XYZ menjalin kerjsama dengan pemasok untuk melakukan pembelian dengan jumlah tertentu setiap bulannya. Namun, pada tahun 2022 PT XYZ mengalami penurunan permintaan yang diakibatkan oleh berhentinya PPKM di Cikarang sehingga persediaan yang ada lebih banyak dibandingkan permintaannya. PT XYZ ingin tetap menjalin kerjasama dengan pemasok sehingga PT XYZ menginginkan periode pemesanan yang tidak berubah-ubah jika ingin melakukan perubahan kebijakan persediaan. Pada penelitian ini, dipilih perancangan kebijakan persediaan menggunakan periodic review (R, s, S).
Periodic review (R, s, S) adalah metode untuk menentukan berapa jumlah material yang harus dipesan, kapan waktu pemesanan, reorder point, dan berapa perkiraan terjadinya shortage. Setelah dilakukan perhitungan menggunakan periodic review (R, s, S) untuk data permintaan tahun 2022 untuk 11 SKU terpilih, ternyata metode periodic review (R, s, S) mampu mengurangi total biaya persediaan awal menjadi sebesar Rp 2,379,417,274 Hal ini menunjukkan bahwa metode periodic review (R, s, S) adalah metode yang dapat membantu PT. XYZ dalam mengurangi total biaya persediaan. Hasil dari perhitungan menggunakan periodic review (R, s, S) juga menyatakan periode pemesanan optimal, reorder point, persediaan maksimal, dan nilai ekspektasi kekurangan. Contohnya adalah kebijakan untuk SKU 2, periode pemesanan optimalnya adalah 96 hari dengan reorder point dan persediaan maksimalnya sebesar 430 unit serta ekspektasi jumlah kekurangan sebesar 16 unit.
Dengan adanya perancangan kebijakan persediaan periodic review (R, s, S), PT XYZ akan mampu mengetahui kebijakan persediaan yang optimal dengan total biaya persediaan yang minim. Hal ini akan membawa lebih banyak keuntungan untuk PT XYZ. Peneliti juga menyertakan sistem pendukung keputusan untuk PT XYZ sehingga pihak PT XYZ akan mampu melakukan perhitungan kebijakan persediaan di tahun selanjutnya dengan mudah karena hasil perhitungan dapat muncul secara otomatis melalui sistem pendukung keputusan (dashboard).
Kata Kunci: Suku Cadang, Periodic Review, Overstock, Persediaan