Keberagaman kuliner Sunda terutama kudapannya menyimpan banyak cerita sejarah di belakangnya yang menjadi cerminan warisan budaya, sejarah, budaya, dan adat istiadat suatu daerah, serta menunjukkan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam memproduksi makanan dan minuman. Namun seiring berjalannya waktu, jajanan Sunda ini mulai jarang diminati generasi muda yang menjadi pergulatan identitas kultural terutama pada anak-anak sekolah dasar sehinggaanak-anak semakin kurang familiar terhadap jajanan tradisional terutama anak-anak di daerah Majalaya. Pendekatan dilakukan dengan memberikan media edukasi sebagai rangsangan otak dan motorik anak usia dini. berupa pop-up book sebagai media edukasi pengenalan terhadap jajanan tradisional khas Sunda sehingga anak-anak memiliki ketertarikan terhadap kudapan tradisional yang mulai tertinggal.