Kondisi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) saat ini belum memberikan kenyamanan bagi semua pengguna terutama, salah satunya terdapat di Jl. Margonda Raya. Karena kurangnya kenyamanan dalam penyeberangan jembatan untuk tunanetra, penyandang tunanetra menghadapi tantangan yang signifikan saat menavigasi jalan yang rusak atau rintangan lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan, penurunan mobilitas, dan isolasi sosial bagi individu tunanetra. Untuk itu diperlukan perancangan fasilitas penunjang di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Margonda Raya agar pengguna peyandang disabilitas tunanetra mendapatkan kenyamanan dan keamanan saat menggunakan jembatan tersebut. Perancangan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) Margonda Raya ini menggunakan metode penilitas mix dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), wawancara kepada masyarakat Kota Depok terutama penyandang disabilitas tunanetra dan kajian pustaka tentang Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) bagi tunanetra. Dengan membuat rancangan fasilitas bantuan menggunakan metode scamper, perubahan pada fasilitas jembatan yang ada akan meningkatkan aksesibilitas dan keamanan bagi tunanetra dengan menerapkan perancangan beberapa fasilitas bantuan, seperti pengaspalan taktil, rel pemandu, tanda braille serta beberapa fitur pendukung lainnya. Dengan menggabungkan fasilitas bantuan ini, jembatan dapat menjadi lebih mudah diakses dan lebih aman bagi penyandang tunanetra untuk bernavigasi dengan kepercayaan diri dan kemandirian yang lebih tinggi.
Kata kunci: Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), Tunanetra, Fasilitas Bantuan