BPOM bertindak sebagai entitas kunci dalam menghindari, mengontrol, dan menyelidiki distribusi produk obat dan makanan baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tujuan dari peran ini adalah untuk melindungi keamanan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat sebagai konsumen dengan cara yang efektif dan efisien. BPOM melindungi keamanan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan informasi melalui produk BPOM yang disebut public warning. Di mana public warning menyampaikan informasi melalui website BPOM RI mengenai produk mana yang memiliki izin edar, produk ilegal, serta berita mengenai aktivitas BPOM di seluruh Indonesia. Sehingga, website BPOM memiliki peran krusial. Namun, tidak semua masyarakat dapat mengakses website BPOM RI dengan mudah, terutama tunagrahita. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dan penyesuaian fitur aksesibilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan user center design dengan tahapan identify need, specify context use, specify requirements, design solutions, implementation, dan evaluate. pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara. Kemudian, dilakukan pengujian sytem usability scale (SUS) pada website BPOM RI existing yang memperoleh nilai 72. Setelah itu, dilakukan perancangan desain website dengan tambahan fitur disabilitas yang diuji sebanyak tiga (3) kali menggunakan usability testing dan SUS. Pengujian tahap terakhir memperoleh nilai 86 yang menggambarkan bahwa perbaikan telah berhasil menciptakan penggunaan yang lebih baik. Penelitian ini dapat membantu BPOM RI dalam menyediakan kebutuhan penyandang disabilitas tunagrahita dalam mengakses website BPOM RI. Kata kunci : User Interface, User Experience, Aksesibilitas, Tunagrahita, BPOM