Mayoritas kalangan anak-anak dan remaja di wilayah perkotaan khususnya Kota Bandung jarang mengkonsumsi jamu beras kencur. Hal tersebut terjadi karena perkembangan teknologi yang menjadikan banyaknya minuman instan dan siap saji semakin banyak. Dampaknya, perubahan budaya dan gaya hidup menjadikan kalangan anak-anak hingga dewasa lebih memilih minuman instan dan siap saji tersebut tanpa memikirkan kandungan dan resikonya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui pembuatan minuman mocktail berbasis beras kencur dan (2) Mengetahui daya terima masyarakat terhadap minuman mocktail berbasis beras kencur. Pembuatan produk inovasi minuman mocktail berbasis beras kencur diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pengusaha untuk lebih mengembangkan potensi minuman berbasis jamu dan meningkatkan kesukaan kalangan anak-anak dan remaja di wilayah perkotaan terhadap jamu.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dengan sumber data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner terhadap 100 responden. Pembuatan minuman mocktail berbasis beras kencur menggunakan tiga variasi perlakuan yaitu kombinasi 60 ml, 70 ml dan 80 ml yang akan diberikan kepada responden sebagai panelis. Kemudian dilakukan uji organoleptik dan uji mutu hedonik untuk mengetahui daya terima terhadap masyarakat.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Berdasarkan hasil uji organoleptik, variasi kombinasi MK2 lebih disukai oleh responden pada kategori aroma, tekstur dan rasa. Sedangkan pada kategori penampilan, responden cenderung lebih menyukai minuman mocktail berbasis beras kencur variasi kombinasi MK1. Berdasarkan hasil uji hedonik dengan kategori frekuensi dalam mengkonsumsi jamu beras kencur dapat dikatakan bahwa mayoritas responden sering mengkonsumsi jamu beras kencur. Sedangkan pada kategori tingkat kesukaan, mayoritas responden menyukai rasa jamu beras kencur.
Kata Kunci: Jamu Beras Kencur, Minuman Mocktail, Produk Inovasi