Terganggu kesehatan mental pada seseorang membuatnya merasakan hal yang berbeda dan tidak lagi sama saat kesehatan mentalnya dalam keadaan baik dan sehat. Kota Bekasi merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang menghadapi gangguan kesehatan mental dan jiwa. Self-diagnose berdampak buruk kepada seseorang atau bahkan memperparah gangguan yang diderita karena diagnosis yang asal dan salah. Kurang pedulinya masyarakat dan orang terdekat terhadap penderita gangguan mental membuat sang penderita kurang menyadari bahwa mereka membutuhkan penanganan profesional dan dukungan dari lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perancang media visual kampanye sosial yang dapat memberikan kesadaran kepada remaja akan bahaya self-diagnose. Hasil penelitian diharapkan angka salah diagnosa dalam penyakit yang berhubungan dengan kesehatan mental menjadi rendah dan remaja menjadi aware akan tindakan self-diagnose. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan cara observasi, wawancara, kuesioner, dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis matriks perbandingan, dengan mengacu pada lima pokok bahasan yaitu unsur dan prinsip desain. Kajian mengenai kelima bahasan tersebut sangat berguna untuk memahami bagaimana merancang Media Visual Kampanye Sosial yang tepat untuk mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, dan diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan yang ada.