Istana Pura Mangkunegaran merupakan bangunan yang dibuat sejak tahun 1757 di Solo, Jawa Tengah oleh Raden Mas Said sebagai hasil dari Perjanjian Salatiga. Sejak zaman dahulu, Pura Mangkunegaran dibuat sebagai tempat kediaman Pangeran/Adipati setempat dan masih digunakan hingga saat ini dengan fungsi yang hampir sama. Bedanya, selain menjadi tempat kediaman penguasa, kini Pura Mangkunegaran menjadi bangunan cagar budaya yang dapat dikunjungi dari kalangan manapun. Walaupun dapat dikunjungi oleh siapapun, Pura Mangkunegaran masih kurang peminat, berdasarkan data tahun 2021, wisatawan lebih memilih untuk mengunjungi Keraton Kasunanan Solo dibandingkan Pura Mangkunegaran yang memiliki bentuk yang hampir sama. Berdasarkan informasi tentang pengunjung yang datang, anak sekolah dasar tidak banyak yang datang ke Pura Mangkunegaran. Padahal generasi ini memiliki peran penting untuk mewariskan budaya bangsa hingga ke masa yang akan datang. Berdasarkan hal tersebut, perlunya inovasi media berupa animasi karena animasi dapat menjadi media pengenalan secara optimal bagi anak sekolah dasar. Maka dari itu, media animasi digunakan sebagai media yang menarik dan cocok dalam mengenalkan Pura Mangkunegaran untuk anak sekolah dasar. Sebelum membuat animasi, diperlukan serangkaian ilustrasi rancangan konsep awal yang dibuat untuk menyampaikan ide - ide yang dinamakan Concept Art. Dalam proses perancangannya, pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka. Kemudian diolah dengan metode analisis kualitatif dengan pendekatan visual historis dimana metode tersebut berfokus pada kondisi objek alamiah yang memiliki nilai sejarah dan perancangannya bersifat deskriptif. Perancangan ini diharapkan dapat berperan sebagai media untuk mengenalkan Pura Mangkunegaran khususnya anak sekolah dasar di umur 7-11 tahun sebagai warisan budaya yang perlu dilestarikan.
Kata Kunci: Pura Mangkunegaran, Animasi 2D, Concept Art, Desain Karakter, Desain Environment