Teh hijau merupakan salah satu tanaman herbal yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Karena antioksidannya yang tinggi, teh hijau dapat digunakan sebagai pencegah dan pengobatan penyakit kanker. Pada tahun 2020 Ultea, produk ekstrak teh hijau kapsul dibuat oleh Prof. Dr. Djoko Agus Purwanto, Apt., M.Si., Guru Besar Kimia Farmasi Universitas Airlangga, dan dijual secara publik pada tahun 2022. Meskipun telah dilakukannya branding pada Ultea, tetapi masih ditemukannya permasalahan pada strategi promosi, khususnya pada tagline “Semua lebih mudah dengan Ultea” yang masih terlalu luas pengertiannya. Karena permasalahan tersebut, maka diperlukannya strategi komunikasi, perancangan media, dan visual yang tepat untuk Ultea. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (kualitatif dan kuantitatif), metode analisis AISAS (Attention, Interest, Search, Action, dan Share), SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat), dan AIO (Activity, Interest, Opinion). Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa desain dengan percampuran media digital dan konvensional. Media-media tersebut meliputi sosial media, iklan radio, brosur, flyer, experiential marketing (terdapat point of purchase, permainan kartu, user experience, x-banner, dan stand booth), poster, dan merchandise.
Kata kunci : strategi promosi, teh hijau, kanker, antioksidan.