Pendidikan merupakan sesuatu yang penting untuk diperoleh bagi seluruh rakyat. Tidak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus. Sekolah luar biasa merupakan sekolah yang dikhususkan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus atau kelainan namun masih memiliki potensi dan bakat untuk menempuh pendidikan sesuai dengan kapabilitasnya masing-masing. Namun sayangnya, kebanyakan sekolah luar biasa yang telah ada tidak memenuhi kebutuhan dan aktivitas anak-anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kelainan yang disandang. Salah satunya pada sekolah luar biasa tunarungu (SLB-B). Fasilitas sekolah yang tidak sesuai dengan karakteristik dan perilaku anak-anak tunarungu, yang mengandalkan visual sebagai metode utama berkomunikasi, memiliki potensi menghambat proses belajar mengajar. Oleh karena itu, sekolah dengan pendekatan perilaku yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan anak-anak tunarungu dan pengguna sekolah lainnya sangatlah dibutuhkan untuk mewadahi aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari agar tercapainya lingkungan belajar mengajar yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak sekolah terkait, dan dapat menjadi pedoman baru bagi rekan-rekan desainer interior dan bagi masyarakat luas.
Kata kunci : Sekolah, tunarungu, aktivitas, perilaku