Kereta api merupakan sistem ideal untuk otomatisasi karena menggunakan sistem panduan yang tetap, akselerasi dan pengeremannya dapat diprediksi, posisinya terdeteksi, arahnya dikonfirmasi, serta waktunya diatur. Sistem FSM akan membantu Fail safe yang akan digunakan untuk melengkapi interlocking sistem pada persinyalan ini membuat keamanan yang cukup membantu untuk penelitian ini. Kereta yang akan digunakan adalah dua buah miniatur skala HO (1:87) dengan dua stasiun dengan dua lajur pada stasiun, dua lokomotif, dan sensor Infrared sebagai pendeteksi kereta api. Komunikasi Master-slave yang terdiri dari satu master pada persinyalan dan dua slave kereta dengan respon waktu rata-rata pengiriman master ke slave 1 yaitu 2.17 detik dan 2.16 detik untuk slave 2. Kereta dapat berjalan pada lintasan lurus dengan kecepatan maskimun pada kereta 1 yaitu 0.28 m/s dan kecepatan minumun 0.22 m/s sedangkan pada kereta 2 kecepatan maksimum yaitu 0.26 m/s dan kecepatan minimum yaitu 0.21 m/s. Waktu yang ditempuh oleh kereta satu dari stasiun A1 ke B1 dan sebaliknya yaitu 9.87 detik. Sedangkan waktu yang ditempuh oleh kereta 2 dari stasiun A2 ke B2 dan sebaliknya yaitu 10.57 detik. Dari hasil tersebut, maka perancangan sistem kereta api otomatis telah mencapai tingkat keberhasilan 100% pada sistem interlocking dengan kontrol kereta yang berkerja dengan baik