Manusia mengalami beberapa fase dalam kehidupan, dan salah satu fase tersebut adalah fase penuaan. Saat manusia berada pada fase tersebut, kemampuan fungsi tubuh mengalami penurunan, khususnya pada fungsi kognitif. Penurunan fungsi kognitif tersebut menimbulkan beberapa penyakit pada lingkup kognitif seperti kemampuan untuk mengingat, kemampuan fungsi motorik untuk bergerak, kemampuan untuk fokus, dan yang paling buruk adalah Alzheimer serta demensia. Solusi yang ada pada saat ini untuk mengobati penyakit tersebut adalah dengan menggunakan obat, terapis, dan memainkan beberapa puzzle fisik. Bermain game pada banyak riset membuktikan bahwasannya game mampu meningkatkan kemampuan kognitif, dan masih banyak lagi. Berangkat dari riset tersebut maka proyek ini menggunakan game pada lansia dengan masalah kognitif dan mengamati dampak yang diberikan pada lansia yang memainkan gamenya. Pada proyek ini kami menggunakan tiga game dan dua sensor dalam mengamati perubahan kognitif yang ada pada lansia. Ketiga game tersebut adalah Tetris Amazing, Flip Memory, dan Solve IT. Game tersebut dikembangkan menggunakan Unity Engine sebagai engine-nya. Kemudian untuk sensor yang kami gunakan adalah EEG untuk mengamati gelombang otak, serta GSR untuk mengamati perubahan nilai stress pada lansia. Dalam proyek ini penulis menggunakan sembilan responden untuk memainkan gamenya. Metode yang kami gunakan pada proyek ini adalah responden akan memainkan game selama 30 hari secara terus menerus, dan penulis akan mengambil data selama lima kali, data pertama kami ambil saat hari pertama dimana responden belum memainkan game, kemudian data kedua diambil pada hari pertama responden memainkan game, data ketiga diambil pada saat responden memainkan game selama 20 hari, data keempat diambil saat responden sudah memainkan game selama 30 hari, dan data keempat dimainkan setelah responden selesai bermain game selama 30 hari, dan tidak memainkannya lagi selama 10 hari. Hasil yang kami dapat dari hasil pengukuran kami adalah bahwa beberapa responden menunjukan perbaikan kognitif otak yang diamati dengan EEG, kemudian enam dari Sembilan responden menunjukkan kenaikan nilai relaksasi yang didapatkan setelah bermain game terus menerus, dan untuk dari sisi medis maka responden diuji dengan menggunakan MMSE dan data yang didapat adalah bahwa delapan dari sembilan responden yang ada menunjukkan kenaikan nilai, serta perbaikan kemampuan kognitif.
Kata kunci : Game, Sensor, Lansia, Kognitif, Unity.