Di Indonesia sudah banyak gedung-gedung yang tinggi, seperti gedung perkantoran, rumah bertingkat yang mempunyai kaca atau dinding besar yang umumnya masih dibersihkan secara manual. Dengan cuaca yang tropis dapat menyebabkan noda lebih mudah menempel dan berkembang pada kaca atau dinding. Dengan demikian dibutuhkan inovasi dan alternatif dalam pembersihan kaca atau dinding gedung tersebut. Salah satu inovasi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan melapiskan material TiO2 pada kaca atau dinding agar kotoran tidak mudah menempel pada kaca atau dinding (self-cleaning). Self- Cleaning dapat dihasilkan dengan memanfaatkan sifat fotokatalis dari TiO2 yang aktif jika terkena cahaya matahari. Pengukuran yang digunakan yaitu pengukuran fotokatalis dan sudut kontak. Pengukuran sudut kontak bertujuan untuk mengetahui sifat self-cleaning yang didapat hidrofilik atau hidrofobik. Pelapisan larutan TiO2-PEG dan aquades pada substrat kaca dengan ukuran 2 cm x 2 cm dan tebal kaca 5 mm dilakukan dengan metode spray. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil komposisi lapisan TiO2 terbaik yaitu pada komposisi lapisan TiO2 sebanyak 6-gram, baik dengan lapisan TiO2–PEG maupun lapisan TiO2–tanpa PEG. Komposisi TiO2 sebanyak 6-gram yang mendegradasi dan menghilangkan pengotor lebih cepat 5 sampai 10 menit dibandingkan komposisi lapisan TiO2 sebanyak 2-gram dan 4-gram dengan nilai rata-rata persentase hilangnya pengotor methylene blue pada permukaan lapisan TiO2-PEG yaitu 37% dan rata-rata intensitas cahaya 99498 lux. Kemudian sifat yang self-cleaning yang didapat merupakan sifat hidrofilik karena memiliki sudut kontak kurang dari 900.
Kata Kunci: Fotokatalis, PEG, Self-Cleaning, TiO2.