Indonesia merupakan negara yang berada pada lempeng Australia, Lempeng Eurasia dan lempeng pasifik, sehingga di indonesia terjadi banyak pergerakan lempeng tetonik dan vulkanik yang menyebabkan gempa bumi. Contoh kasus gempa bumi yang terjadi di padang pariaman dan wilayah Sumatera Barat, Indonesia. Bencana gempa bumi ini terjadi sebesar 7.6 Skala Ricther dan menelan korban lebih daripada 1200 orang.
Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi, dapat dimonitoring dan terdapat perangkat peringatan untuk memberikan peringatan ketika terjadi adanya gempa bumi. Earthquake Detector System merupakan sistem pendeteksi maupun otomatisasi rumah pada bencana gempa bumi yang telah terjadi. Sistem ini dapat mengklasifikasi gempa berdasarkan kekuatan gempa dengan menggunkan algoritma decesion tree dengan kelas Normal, Gempa Tidak Merusak, dan Gempa Merusak.
Berdasarkan Implementasi algoritma decesion tree Proses prediksi klasifikasi gempa menggunakan algoritma decesion tree menghasilkan nilai akurasi sebesar 97% dengan nilai error sebesar 3% dan proses waktu untuk mengklasifikasi algoritma mulai dari memasukan variable sampai mendapatkan hasil klasifikasi dengan rata rata waktu yang di peroleh sebesar 00,00,59 ms pada percobaan sebanyak 30 kali dan pengujian model decesion tree data test : data train akurasi tertinggi 81,761% dengan data 30:70 .
Kata kunci— Algoritma, Decision tree, Perangkat Peringatan.