Transfer data dalam jumlah yang besar serta dalam waktu yang cepat sudah menjadi kebutuhan dalam kehidupan di masa sekarang ini. File Transfer Protocol (FTP) merupakan suatu layanan yang umum digunakan dalam melakukan transfer data. Semakin banyaknya request yang diterima dari client terhadap FTP server, membuat beban kerja pada FTP server menjadi berlebih sehingga menyebabkan waktu pengiriman menjadi lama bahkan hingga overload. Untuk menghindari hal tersebut pada FTP server dibutuhkan metode load balancing.
Load balancing merupakan suatu metode yang berfungsi untuk membagi beban kerja server ke server lain yang sedang dalam kondisi idle. Dengan load balancing, beban traffic akan dibebankan kepada beberapa jalur koneksi. Hal ini akan mempercepat proses pengiriman data untuk jumlah besar serta dapat mencegah dari adanya beban yang berlebih di suatu server. Load balancing as a service merupakan suatu layanan infrastruktur berbasis cloud computing yang terdapat pada openstack.
Telah berhasil dilakukan implementasi penggunaan LBaaSv2 octavia pada FTP server dengan menggunakan openstack. Dari hasil pengujian diketahui bahwa sistem load balancer memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan single FTP server untuk pengiriman file dalam jumlah yang besar. Hal ini ditunjukan dari selisih nilai rata – rata dari total time sebesar 42.6 untuk 1 GB, 76.6 detik untuk 3 GB dan 119.8 detik untuk 6 GB. Pada parmeter throughput memiliki selisih sebesar 5.04 MB/s untuk 1 GB, 2.31 MB/s untuk 3 GB dan 1.55 MB/s untuk 6 GB. Kemudian berdasarkan hasil rata - rata pengujian CPU usage, load balancer juga memiliki performa yang lebih baik dibandingkan dengan single FTP server dengan adanya selsish rata – rata CPU sebesar 14.16% untuk 100 MB, 25.38% untuk 200 MB, 30.82% untuk 500 MB, 34.63% untuk 1 GB, 44.75% untuk 3 GB dan 60.63% untuk 6GB.