Salah satu bentuk layanan mobility as a service (MaaS) di Indonesia adalah “aplikasi JakLingko” yang dimiliki oleh PT Jaklingko Indonesia yang merupakan aplikasi mobile yang dapat mempermudah masyarakat dalam melakukan perjalanan menggunakan moda transportasi publik Memiliki jumlah rata-rata daily activity users aplikasi JakLingko masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan jumlah rata-rata daily public transport ridership di DKI Jakarta dan sekitarnya dan masih sangat jauh dari target jumlah daily activity users di akhir tahun 2023. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis model bisnis eksisting pada aplikasi Jaklingko mengguunakan pendekatan business model canvas, dan mengevaluasinya baik dari lingkungan internal maupun eksternal menggunakan analisis SWOT untuk menghasilkan alternatif strategi baru.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan melakukan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menghasilkan gambaran business model canvas eksisting aplikasi JakLingko yang sedang dijalankan saat ini dari hasil wawancara. Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan, menunjukan adanya kekuatan dan kelemahan dari aplikasi JakLingko, ancaman yang harus dihadapi, serta peluang yang harus dimanfaatkan oleh aplikasi JakLingko. Setelah dilakukan analisis SWOT terhadap business model canvas eksisting dan lingkungan eksternal bisnis aplikasi JakLingko. Sehingga dihasilkan sejumlah 14 kekuatan (strengths), 11 kelemahan (weaknesses), 9 peluang (opportunities), dan 9 ancaman (threats). Selanjutnya dilakukan pencocokan atau matching menggunakan matriks SWOT dan grouping untuk mengelompokan hasil strategi yang serupa, sehingga dapat diusulkan menjadi rekomendasi strategi baru.