Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020-2024 sebesar 5,7% - 6% dengan PDB sisi produksi jasa keuangan sebesar 6.2% - 7,2%. Sebagai penopang perekonomian, bank harus memiliki resilience agar dapat merealisasikan target tersebut dengan cara menumbuhkan nilainya. Oleh karena itu bank perlu mengenali variabel-variabel yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan beserta variabel yang dapat memperkuat pengaruh tersebut.
Penelitian ini menganalisa pengaruh struktur modal, profitabilitas dan pembayaran dividen terhadap nilai perusahaan dengan moderasi kepemilikan manajerial. Objek penelian adalah perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) peridoe 2013-2021. Populasi penelitian terdi dari 34 perusahaan, kemudian dilakukan pemilihan sampel dengan metode purposive sampling sehingga menghasilkan sampel sebanyak 8 perusahaan. durasi waktu penelitian 9 tahun, menghasilkan jumlah data observasi sebanyak 72.
Penelitian ini menggunakan teknik Moderated Regression Analysis (MRA). Temuan penelitian menunjukan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, return on asset berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan, earnings per share berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, pembayaran dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial tidak memoderasi pengaruh struktur modal, return on asset dan pembayaran dividen terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan manajerial memoderasi pengaruh earnings per share terhadap nilai perusahaan dengan tipe moderasi murni.
Penelitian ini menyajikan data baru tentang pengaruh kepemilikan manajerial pada hubungan antara struktur modal, prfotabilitas dan pembayaran dividen dengan niali perusahaan dalam sektor perbankan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan untuk membuat strategi peningkatan nilai perusahaan, bagi investor dan calon investor dapat bermanfaat dalam mengambil keputusan investasi dengan mengetahui komponen keuangan yang dapat mempengaruhi nilai peusahaan. Peneliti berikutnya dapat menggunakan variabel bebas lainnya serta menambahkan variabel ekonomi makro seperti inflasi dan suku bunga