Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2017-2019 berada ditingkat stagnan dengan nilai pertumbuhan sebesar 5%. Pada tahun 2020-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan akibat dari adanya pandemic Covid-19. Salah satu hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah kinerja perbankan. Hal ini dikarena bank memiliki salah satu fungsi yaitu untuk menggerakan perkekonomian negara. Dimana bank termasuk ke dalam Sektor keuangan yang memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Jika sektor keuangan mengalami pertumbuhan yang positif, maka akan memberikan kontribusi yang positif pula pada pertumbuhan ekonomi. Terdapat fenomena penurunan ROA dan peningkatan NPL yang fluktuatif dalam waktu enam tahun terakhir, mengakibatkan kontraksi dalam kegiatan perbankan. Dengan perubahan kondisi perbankan ini, perlu dilakukan analisa kesehatan perbankan secara tepat. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tiga metode analisa kesehatan bank yaitu RGEC, Bankometer, dan CAMEL pada 38 Sampel penelitian Bank Umum Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2022. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang berupa data dari laporan keuangan dari bank sampel. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa ketiga model analisis memiliki perbedaan hasil analisis tingkat kesehatan bank konvensional periode 2017-2022.