Kecamatan Pangalengan memiliki luas wilayah sebesar 272.94 km2, luas ini mencakup 11.09% dari Kabupaten Bandung. Selain itu Kecamatan Pangalengan memiliki jumlah penduduk sebanyak 154.29 ribu dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.07 % per tahun. Melihat kondisi tersebut maka kebutuhan internet terus meningkat. Perancangan ini selain ditujukan untuk daerah tertinggal, terdepan dan terluar serta dapat diterapkan kedalam sektor perkebunan, industri, perdagangan dan pariwisata.
Gigabit Passive Optical Network merupakan teknologi akses yang dikembangkan oleh ITU-T dengan standar ITU-T G.984 sebagai Broadband Access berbasis kabel serat optik. Serat optik dapat dibagi untuk data downstream dengan panjang gelombang 1490nm dan upstream dengan panjang gelombang 1310nm. Arsitektur Gigabit Passive Optical Network berjalan dengan sistem point-to-multipoint menggunakan splitter pasif untuk membagi jaringannya. Kecepatan upstream 1.2Gbps sedangkan downstream 2.4Gbps.
FTTM merupakan bentuk jaringan optik dengan keluaran yang menjangkau pelanggan cellular dan dirancang pada wilayah yang membutuhkan. FTTM menginduk pada sentral STO terdekat. Panjang gelombang jaringan FTTM untuk downstream 1490nm pada OLT dan pada sisi upstream 1310nm dengan menerapkan WDM pada ONT. FTTM dirancang dengan dua model desain ENode-B yakni twostage dan singlestage. Dari kedua desain tersebut mendapatkan hasil, Twostage matematis dan simulasi secara berurutan diperoleh, nilai Prx -19,36 dBm dan -13,913dBm, SNR sebesar 23,86dB, Q-Factor 7,79 dan 6,16, hasil BER 3,4x10-15 dan 3,5x10-10. Singlestage matematis dan simulasi secara berurutan diperoleh, nilai Prx -8,03 dBm dan -13,688dBm, SNR sebesar 26,58dB, Q-Factor 10,66 dan 6,21, hasil BER 7,8x10-27 dan 2,5x10-10. Powerreceived, Q dan BER pada rancangan twostage singlestage terpenuhi ITU-T G984. Total biaya implementasi perancangan Tugas Akhir ini sebesar Rp2.997.841.859,88.
Kata kunci : GPON, FTTM, ENode-B, twostage, singlestage.