Penetrasi pengguna Internet di Indonesia telah meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun. Platform media sosial yang paling populer di Indonesia adalah Twitter. Tidak sedikit pengguna Twitter yang menyalahgunakannya untuk mengunggah hal-hal negatif, termasuk Cyberbullying. Unggahan yang bersifat negatif, salah satunya adalah Cyberbullying. Penelitian ini memanfaatkan perluasan fitur untuk mengurangi ketidaksesuaian kata pada tweet yang mengandung bahasa Indonesia formal dan informal dengan menggunakan FastText (sebagai metode penyisipan kata). Selanjutnya, data akan diklasifikasikan menggunakan algoritma Convolutional Neural Networks (CNN) yang dikombinasikan dengan Recurrent Neural Networks (RNN). Penelitian ini juga membandingkan tingkat akurasi satu sama lain. Ada lima skenario yang dijalankan. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: CNN dengan akurasi 79.36%, RNN dengan akurasi 79.46%, dan C-RNN dengan akurasi 79.39%. Meskipun akurasi dari hybrid deep learning lebih rendah daripada RNN, kemampuan pendekatan ini untuk memahami konteks cukup mumpuni.