Industri kertas di Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat baik. Berdasarkan laporan ekspor impor Kementerian Perindustrian, bulan November 2022, kertas dan produk kertas masuk lima teratas komoditas eskpor tertinggi di industri pengolahan non migas. Industri pengolahan kertas daur ulang merupakan salah satu industri kertas dengan potensi pasar yang besar. Bahan baku kertas daur ulang yang digunakan memberikan nilai lebih dalam perdagangan, karena tren saat ini memerhatikan lingkungan berkelanjutan dan mendukung sirkular ekonomi. Namun di Indonesia, pemenuhan kebutuhan bahan baku kertas daur ulang dilakukan secara importasi sekitar 50%. Pada tahun 2019, kegiatan importasi bahan baku kertas daur ulang terjadi ketidaksesuaian. Ditemukan bahan ikutan selain kertas berupa bahan medis yang dilarang dalam peraturan importasi. Pemerintah mengambil tindakan untuk menghentikan sementara proses importasi bahan baku. Dampak kebijakan tersebut adalah terjadi ketidakstabilan proses produksi industri pengolahan kertas daur ulang.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kriteria utama pemillihan bahan baku, posisi strategi existing, dan tindakan manajerial industri pengolahan kertas daur ulang di Jawa Barat. Penelitian ini mengembangkan proses pemilihan bahan baku dengan menggunakan kombinasi metode AHP dan SWOT. Data diperoleh dari narasumber FGD dan kuesioner yang didistribusikan ke perusahaan pengolahan kertas daur ulang di Jawa Barat.
Berdasarkan pengolahan data SWOT AHP diperoleh kriteria utama terpilih adalah kriteria pengotor dan regulasi pada faktor threat, weakness, dan strength dengan nilai Global Priority (GP) 0,193; 0,153; dan 0,129. Posisi strategi pada matriks SWOT di kuadran II. Koordinat tersebut menyatakan strategi diversifikasi dengan dukungan alternatif terpilih adalah bahan baku alternatif selain existing.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan posisi strategi industri pengolahan kertas daur ulang di Jawa Barat di kuadran II. Tindakan manajerial yang dapat dilakukan adalah diversifikasi bahan baku existing dengan bahan alternatif lainnya. Kriteria utama dalam pemilihan bahan baku dengan mempertimbangkan kriteria pengotor dan regulasi. Pemerintah dan stakeholder bekerja sama untuk meningkatkan tingkat pengumpulan kembali bahan baku kertas daur ulang dan mendukung serat bukan kayu seperti Tandan Kosong Sawit (TKS) sebagai bahan baku yang potensial kedepannya.
Kata kunci: Kertas daur ulang, pemilihan bahan baku, AHP, SWOT