Pesatnya perkembangan kebutuhan akan layanan internet broadband dengan kecepatan tinggi dan kualitas yang handal mendorong berkembangnya teknologi jaringan akses broadband berbasis serat optik. Terdapat dua desain arsitektur utama jaringan serat optik yang banyak diimplementasikan saat ini, yaitu Fiber to the Home (FTTH) dan Fiber to the Tower (FTTT). Pada jaringan Fiber to the Home (FTTH), koneksi internet dari kantor pusat operator disalurkan langsung ke rumah pelanggan dengan menggunakan kabel serat optik. Sedangkan pada jaringan Fiber to the Tower (FTTT), koneksi serat optik hanya dibangun dari kantor pusat ke menara telekomunikasi, kemudian menggunakan teknologi nirkabel untuk penyaluran koneksi internet terakhir ke pelanggan. Implementasi desain jaringan hybrid yang menggabungkan arsitektur Fiber to the Home (FTTH) dan Fiber to the Tower (FTTT) dapat menjadi solusi cerdas untuk menyediakan layanan internet broadband yang handal dengan kecepatan tinggi dengan tetap memperhatikan efisiensi biaya pembangunan jaringan. Makalah ini secara khusus membahas perancangan jaringan hibrid FTTH dan FTTT untuk layanan broadband dengan perangkat lunak OptiSystem. Berdasarkan hasil simulasi, rancangan jaringan hibrid tersebut terbukti mampu menyediakan layanan internet broadband dengan latency rendah dan throughput yang tinggi. Kesimpulannya, penerapan arsitektur jaringan hibrid FTTH dan FTTT dapat menyediakan layanan internet broadband dengan performa tinggi dan biaya pembangunan infrastruktur yang optimal.
Kata kunci: Serat Optik, FTTH, FTTT, Broadband.