Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik semakin meningkat karena berbagai faktor yang signifikan. Salah satu faktor tersebut adalah kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM), yang menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia yang bergantung pada transportasi pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia untuk mendorong pembelian kendaraan listrik juga menjadi faktor pendukung lainnya. Laporan GAIKINDO Indonesia International Auto Show pada Agustus 2022 mengungkapkan bahwa 1.594 unit kendaraan listrik terjual dalam sebelas hari. Laporan dari International Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa penjualan mobil listrik di Indonesia meningkat tiga kali lipat pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021, mencapai 80.000 unit yang terjual. Namun, pembeli mengalami kesulitan atau tidak memiliki waktu untuk meneliti spesifikasi teknis kendaraan listrik. Selain itu, kurangnya sistem rekomendasi yang dirancang khusus untuk merekomendasikan kendaraan listrik sebagai produk, meskipun permintaan di pasar terus meningkat. Untuk mengatasi kesulitan ini, kami mengusulkan Conversational Recommender System (CRS) untuk kendaraan listrik yang mempertimbangkan kebutuhan fungsional pembeli. CRS akan menggunakan ontologi sebagai representasi pengetahuan dan merekomendasikan kendaraan listrik yang sesuai secara interaktif, meniru dealer mobil. CRS akan menyajikan pilihan kendaraan listrik yang sesuai berdasarkan permintaan dan preferensi pengguna. Pengamatan kami menunjukkan bahwa sistem memperoleh tingkat akurasi keseluruhan 86,58% dalam merekomendasikan kendaraan listrik kepada pengguna yang telah menggunakan sistem, menjadikannya sebagai alat bantu yang dapat diandalkan dalam memandu pengguna untuk membeli kendaraan listrik yang tepat.