PT XYZ merupakan salah satu perusahaan aerospace yang berada di Kawasan Asia Tenggara. Dalam memproduksi salah satu komponennya yaitu forward spar, part penyusunnya akan dibuat di fabrikasi, disimpan di warehouse, dan dilakukan perakitan di assembly line. Pada area warehouse, salah satu aktivitas yang dilakukan yaitu manajemen stok. Saat dilakukan observasi di warehouse, stok part yang berada di warehouse terkadang tidak sesuai antara yang dicatat pada sistem dengan kondisi aktual di gudang. Hal ini menyebabkan adanya kelebihan dan kekurangan stok part penyusun. Berdasarkan data stok yang diperoleh dari PT XYZ untuk bulan Desember 2022 sebesar 57% data di sistem tidak sesuai dengan kondisi aktual di gudang. Selain itu, sebanyak 20% dari data keseluruhan komponen penyusun forward spar tidak memiliki stok. Permasalahan tersebut disebabkan oleh adanya kesalahan dalam penginputan data ke sistem, adanya antrian pencatatan data, tidak ada sistem monitor yang memberikan pemberitahuan mengenai batas minimal dan maksimal yang harus dimiliki di warehouse. Adanya kelebihan atau kekurangan stok ini akan menyebabkan biaya persediaan meningkat. Oleh karena itu perlu untuk merancang suatu sistem yang dapat meningkatkan akurasi data dan menurunkan biaya persediaan secara bersamaan.
Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut pada tugas akhir ini menggunakan pendekatan multi-layer pada digital twin. Proses perancangan ini akan dirancang dengan berdasarkan 3 lapisan utama dalam pendekatan multi-layer pada digital twin. Lapisan pertama yaitu model yang akan mencakup logika dan algoritma dari sistem yang dimana hal ini mencakup dari bagaimana sistem mengelola dan menyimpan data serta memberikan peringatan terkait stok. Sebagai penunjang batas stok yang harus dipenuhi maka dilakukan perhitungan minimal dan maksimal stok menggunakan metode min-max dan EOQ. Lapisan kedua yaitu signal yang mencakup perpindahan data/ informasi. Dalam rancangan yang dibuat signal akan diperoleh dari qr-code yang akan ditangkap oleh kamera pada aplikasi mobile untuk dipindahkan ke aplikasi website. Selanjutnya untuk lapisan ketiga yaitu interface yang merupakan interaksi antara manusia dengan mesin atau antar mesin. Pada rancangan yang dibuat interface manusia dengan mesin berupa tampilan aplikasi website yang dirancang. Sedangkan untuk interface mesin dan mesin berupa penggunaan API (Application programming interface) yang digunakan untuk menghubungkan application mobile dengan aplikasi website.
Setelah dilakukan perancangan digital twin dengan pendekatan multi-layer maka diperoleh hasil berupa adanya peningkatan keakuratan data sebesar 39% dari data yang diuji di PT XYZ. Selain itu dengan melakukan perancangan digital twin tersebut dapat menurunkan biaya persediaan sebesar Rp. 11.543.553 untuk semua part penyusun forward spar dalam 1 tahun. Penurunan biaya persediaan ini disebabkan adanya pengurangan pada biaya simpan dan biaya kekurangan part dikarenakan adanya pengendalian stok dari batas minimum dan maksimum yang telah ditentukan.