Fraud merupakan aktivitas yang dilakukan pelaku dalam sebuah perusahaan yang berdampak negatif. Aktivitas utama di PT XYZ adalah menyalurkan barang dari produsen hingga ke tangan konsumen. Namun, pada praktiknya PT XYZ pernah mengalami kerugian yang diakibatkan oleh pelaku yang ada di perusahaan itu sendiri. Kerugian yang terjadi di PT XYZ disebabkan adanya fraud risk yang dilakukan oleh oknum salesman dengan melakukan pemesanan fiktif pada proses penjualan dan pengiriman barang. Akibat adanya kecurangan tersebut perusahaan mengalami kerugian hingga ratusan juta dalam waktu kurang dari satu tahun. Dalam pelaksanaan aktivitasnya sendiri perusahaan belum menjalankan aktivitasnya berdasarkan ISO 9001:2015 dan juga tidak adanya fraud risk management dalam mencegah risiko kecurangan yang terjadi di perusahaan.
Pada penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi risiko serta proses eksisting yang berkaitan dengan proses penjualan dan pengiriman barang yang pernah terjadi risiko kecurangan. Untuk mengetahui gap yang terjadi di PT XYZ digunakan ISO 9001:2015 klausul 6.1 sebagai requirement pada penelitian ini dilanjutkan dengan identifikasi risiko berdasarkan fraud risk management dengan menggunakan faktor-faktor yang ada di fraud triangle theory. Dari identifikasi keduanya bahwa PT XYZ belum dapat memenuhi sebagaimana persyaratan yang ada pada ISO 9001:2015 klausul 6.1 dan terdapat tiga sumber potensi yang menimbulkan kerugian akibat kecurangan tersebut. Hasil identifikasi tersebut kemudian digunakan sebagai input dalam mengidentifikasi kebutuhan dan pemenuhan apa saja yang dapat diusulkan dalam rancangan pencegahan fraud risk tersebut terjadi kembali.
Hasil dari penelitian ini berupa prosedur yang digunakan salesman dalam melakukan pemesanan barang oleh konsumen serta pengiriman barang. Selain itu juga diusulkan prosedur untuk pihak perusahaan dalam melakukan perencanaan perjalanan salesman yang dilengkapi beberapa formulir penunjang untuk dapat mengontrol dan memonitoring pelaksanaan aktivitas guna mencegah terjadinya fraud risk.