Menurut Kementrian Kesehatan, setelah situasi COVID-19 masih terdapat tantangan sektor kesehatan yaitu Triple Burden of Diases sehingga perlu adanya dukungan ketersediaan alat kesehatan berkualitas demi mencegah terjadinya tantangan tersebut. Salah satu perusahaan yang memproduksi alat kesehatan adalah PT. Gerlink yang memproduksi dental aerosol sebagai salah satu produknya. Dental aerosol dapat berperan dalam menghadapi triple burden of diseases dalam mencegah penyakit menular dan mencegah munculnya penyakit baru, sehingga pada proses produksinya perlu dilakukan upaya untuk mencegah waste. Berdasarkan VSM, didapatkan bahwa lead time untuk memproduksi dental aerosol sebesar 38.557 detik dengan waktu proses produksi selama 23.259 dan berdasarkan data PAM, persentase terbesar dimiliki oleh aktivitas NVA atau aktivitas yang tidak bernilai tambah sebesar 64%. Sehingga perlu dilakukan upaya pengurangan waste waiting pada proses produksi dental aerosol dengan pendekatan just in time. Berdasarkan fishbone, akar masalah penyebab waste waiting terjadi pada faktor environment, method, dan man. Pada Tugas Akhir kali ini fokus pengurangan waste waiting berada pada faktor environment dan method. Hasil dari Tugas Akhir ini dapat memenuhi tujuan untuk meminimalisir waste waiting pada proses produksi dental aerosol di PT Gerlink dengan mengusulkan 3 perancangan yaitu alat pengering inframerah, alat bantu potong berbentuk persegi, dan alat bantu potong berbentuk lingkaran. Metode yang digunakan yaitu concept selection untuk merancang alat pengering inframerah dan menggunakan pendekatan poka-yoke untuk alat bantu potong. Berdasarkan usulan perancangan tersebut, terjadi pengurangan waktu waste waiting pada proses produksi dental aerosol sebanyak 85%