PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports atau casual ke pasar lokal dan internasional. Untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas perusahaan menetapkan CTQ produk yang menjadi tolak ukur agar suatu produk dikatakan sebagai produk yang berkualitas. Namun dikarenakan berbagai faktor masih terdapat produk yang tidak memenuhi CTQ atau dikatakan sebagai produk defect, upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi defect yang terjadi dengan melakukan rework terhadap produk yang dianggap dapat diperbaiki tanpa melakukan perbaikan pada proses yang terindikasi dapat menyebabkan terjadinya defect tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini metode yang digunakan untuk analisis merupakan pendekatan DMAI (Define, Measure, Analyze, and Improve) yang digunakan untuk mengidentifikasi proses yang bermasalah dan terindikasi menyebabkan produk defect, mengetahui faktor penyebab hal itu dapat terjadi hingga menemukan alternatif solusi yang paling memungkinkan untuk selanjutnya dilakukan perancangan dan perancangan alat bantu usulan dilakukan menggunakan metode reverse engineering dimana metode RE berfokus untuk mengembangkan produk yang sudah ada dengan menyesuaikan kebutuhan penguna. Rancangan usulan alat bantu merupakan timer otomatis yang terintegrasi secara langsung dengan mesin lasting serta terhubung dengan timer dalam mesin lasting menggunakan Programmable Logic Controller yang akan menginstruksikan bahwa waktu perekatan pada bagian depan, samping dan belakang sepatu masing-masing yaitu selama empat detik. Dengan adanya alat bantu usulan perancangan ini, diharapkan dapat mengurangi persentase defect agar tidak melebihi 1% dengan berkurangnya frekuensi defect lasting miring dan cacat upper (terkait upper sobek) dan dapat meningkatkan nilai sigma yang lebih baik dari kondisi eksisting.
Kata kunci : kualitas, defect, DMAI, reverse engineering