Smart village merupakan salah satu konsep transformasi digital yang digunakan sebagai bentuk penyelenggaran peningkatan sektor perekonomian di lingkup pemerintahan desa dalam mendukung mewujudkan pencapaian tujuan pengembangan berkelanjutan SDGs Desa. Desa Sembubuk merupakan salah satu desa di Provinsi Jambi yang berstatus IDM Desa Maju. Dilihat dari nilai SDGs desa di Desa Sembubuk pada Goals 8 (Desa Ekonomi Tumbuh Merata) dan Goals 10 ( Desa Tanpa Kesenjangan) masih tergolong cukup rendah yaitu sebesar, 24,95 dan 43,21. Rendahnya nilai ini disebabkan karena masih kurangnya pemanfaatan serta pengelolaan potensi desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dengan pengimplementasi smart village Pemerintah Desa Sembubuk dapat mengoptimalkan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi program peningkatan perekonomian desa seperti pelatihan dan pengelolaan BUMDes. Dalam pengimplementasian smart village perlu adanya keselarasan antara rencana strategis pemerintah dengan kebutuhan teknologi. Untuk menyelaraskan hal tersebut, maka diperlukannya perancangan Enterprise Architecture (EA). Pedoman dalam merancang EA pada penelitian ini dengan menggunakan framework TOGAF 9.2 yang terdiri dari fase Preliminary, Architecture vision, Business Architecture, Information system architecture, Technology architecture, Opportunities and solution dan migration planning. Oleh karena itu, dengan menerapkan EA pada perancangan smart village menghasilkan blueprint EA dan IT Roadmap yang dapat dijadikan pedoman dalam menerapkan serta mengoptimalkan sistem informasi di Desa Sembubuk.