Smart village merupakan konsep yang mengadopsi elemen-elemen atau indikator dari smart city dalam skala yang lebih kecil, yaitu tingkat desa atau kecamatan. Penelitian akan menentukan obyeknya berdasarkan status klasterisasi desa dengan mempertimbangkan beberapa aspek penilaian yang telah dirilis oleh kementerian desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi republik indonesia. Aspek penilaian ini termasuk Indeks Desa Bangunan (IDM) yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi analisis kemampuan serta karakteristik pemerintahan desa di berbagai tingkatan. Desa Cibeber, Kecamatan Cibeber dengan IDM “Maju”, konsep smart village dapat diterapkan sebagai solusi cerdas untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Salah satu masalah yang ingin dipecahkan adalah pelayanan terkait UMKM di Desa Cibeber. Saat ini, pelayanan UMKM di desa tersebut masih menggunakan sistem manual, yang memaksa masyarakat datang langsung ke kantor desa untuk melakukan administrasi atau kebutuhan lainnya terkait UMKM. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan implementasi konsep smart village dengan fokus pada tata Kelola UMKM yang lebih baik. Salah satu langkah yang diambil adalah merancang ulang proses bisnis pelayanan UMKM dengan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi terbaru. Untuk membantu dalam proses perancangan tersebut, digunakan arsitektur perusahaan sebagai alat untuk mengintegrasikan kebutuhan bisnis dengan teknologi yang tepat. TOGAF ADM 9.2 digunakan sebagai panduan dalam menciptakan arsitektur perusahaan yang efektif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan Enterprise Architecture berupa artefak TOGAF ADM 9.2, dengan fokus pada bagian UMKM. Rancangan tersebut akan meliputi proses bisnis yang terkait dengan sistem UMKM, integrasi data di SISKUDES dan EPDESKEL, pengembangan aplikasi yang mendukung pelayanan UMKM, dan infrastruktur teknologi yang aman dari ancaman internal dan eksternal. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan sistem baru untuk bagian pemerintahan dalam pelayanan UMKM di desa, yang lebih efisien dan berorientasi pada kepuasan penduduk.