Program "Buruan Sae" di Bandung adalah inisiatif pertanian perkotaan terpadu oleh Departemen Pangan dan Pertanian. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat adopsi oleh penyuluh DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian) Kota Bandung pada aplikasi "Buruan Sae", dengan menggunakan model UTAUT. Studi ini mengumpulkan data dari 14 penyuluh pertanian yang bekerja di bawah DKPP Kota Bandung. Penelitian ini menyelidiki dampak faktor-faktor yang berbeda terhadap Behavioral Intention aplikasi "Buruan Sae". Penelitian ini menyelidiki dampak variabel UTAUT terhadap Behavioral Intention terhadap aplikasi "Buruan Sae". Empat dari lima variabel (Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Conditions, dan Perceived Technology) secara positif mempengaruhi Behavioral Intention, sedangkan Performance Expectancy memiliki dampak yang lebih lemah. Koefisien regresi Performance Expectancy adalah 0,410 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0,05), yang mengarah pada penerimaan Hipotesis 1. Hal yang sama berlaku untuk Effort Expectancy dan Social Influence dengan nilai t masing-masing 6,013 dan 3,668, keduanya signifikan pada sig < 0,05, mengonfirmasi Hipotesis 2 dan 3. Pengaruh Facilitating Conditions terhadap Perceived Technology dibuktikan dengan nilai t sebesar 5,425 dan sig < 0,05, menerima Hipotesis 4. Uji F lebih lanjut mendukung dampak Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, dan Facilitating Conditions terhadap Perceived Technology, karena Hipotesis 5 diterima dengan sig sebesar 0,002 dan nilai F yang dihitung sebesar 10,296 (> 3,59). Studi ini menyimpulkan bahwa karena keterbatasan data, disarankan untuk penelitian lebih lanjut guna eksplorasi yang lebih mendalam tentang bagaimana aplikasi "Buruan Sae" digunakan oleh penyuluh di DKPP Kota Bandung. Ini dapat melibatkan metode seperti pengamatan langsung, wawancara, atau studi kasus untuk mendapatkan wawasan tentang penggunaan aplikasi oleh petani, beserta tantangan dan manfaat yang terkait.