Penggunaan teknologi informasi semakin melebar luas di setiap organisasi begitupun pada lingkup TNI. Selama proses bisnisnya Akademi TNI, memiliki satu unit bagian yang memanfaatkan teknologinya dalam melaksanakan aktivitasnya yaitu Infolahta Akademi TNI yang tentunya juga memiliki aset teknologi informasi sebagai penunjang kegiatan kerjanya. Maka dari itu, pengelolaan aset teknologi informasi ini perlu diperhatikan juga demi menghindari kerugian yang bisa saja terjadi kapan saja. Hal ini perlu diadakan manajemen risiko teknologi informasi sebagai pengatur dalam perawatan aset teknologi informasi yang ada. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa manajemen teknologi informasi supaya adanya pembenahan, dengan menggunakan metode ISO 31000. Sehingga menghasilkan tingkat risiko teknologi informasi mana yang berdampak kecil maupun besar pada organisasi. Keluaran dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat 1 risiko pada tingkat Danger, 2 risiko pada tingkat High, 5 risiko pada tingkat Medium, dan 14 risiko pada tingkat Low. Dilakukan mitigasi risiko dengan penetapan kontrol dan rekomendasi sesuai dengan Dokumen ISO 27002:2022.