Pemilihan pemasok merupakan keputusan yang krusial bagi perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti karena membangun hunian yang berjangka panjang, biaya besar, dan berinteraksi langsung dengan pelanggan. Dalam pemenuhan pesanan, tidak jarang ditemui pemasok yang dibandingkan lebih dari satu pemasok. Adapun kasus yang jarang terjadi ialah pemasok tunggal yang tidak memiliki kompetitor. Hal ini dapat terjadi dikarenakan hanya pemasok tertentu saja yang memiliki suatu barang atau jasa pada pekerjaan tertentu. Secara umum pemasok yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan berjumlah lebih dari dua, karena ketika pemasok yang dibandingkan semakin banyak maka akan semakin bagus.
Karakteristik kriteria dari tiap pemasok memiliki kecenderungan masing-masing sehingga timbul masalah baru, yaitu prioritas kriteria dalam pemilihan pemasok. Selain itu ketidakpastian dari para pengambil keputusan kerap kali menuai perdebatan hingga terjadi kesalahan dalam pemilihan pemasok. Oleh karena itu, pemilihan pemasok harus dilakukan secermat mungkin dengan memiliki suatu acuan seperti menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process dalam pengambilan keputusan. Penggunaan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process menghasilkan bobot pada tiap pemasok yang didapatkan dari 1) Perbandingan tiap kriteria maupun sub-kriteria, 2) Perbandingan antar pemasok terhadap tiap kriteria maupun sub-kriteria, 3) Pembobotan dari tiap perbandingan, dan 4) Perankingan dari tiap pemasok. Kriteria yang dijadikan pertimbangan merupakan hasil diskusi dengan pemangku kepentingan yang terlibat serta peneliti yang telah melakukan literatur review sebelumnya.
Berdasarkan data historis perusahaan, terdapat pemasok yang gagal dalam pemenuhan pengadaan dari segi kriteria yang telah digunakan saat ini oleh perusahaan, di antaranya kriteria harga, waktu penyerahan, dan kualitas. Kesalahan yang dilakukan oleh pemasok tidak sepenuhnya menjadi kesalahan oleh pemasok. Pihak pemangku kepentingan dari perusahaan juga memiliki keterlibatan kesalahan dalam pemilihan pemasok. Jika pemangku kepentingan telah memiliki pedoman metode atau langkah-langkah dalam memilih pemasok, maka pihak perusahaan tidak akan mengalami kerugian seperti pembatalan pemesanan yang disebabkan gagalnya pemenuhan pengadaan. Penggunaan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process diaplikasikan dalam bentuk sistem pemilihan pemasok berbasis VBA pada Excel yang akan diberikan kepada pihak pemangku kepentingan di objek penelitian. Isi dari sistem pemilihan pemasok yang diberikan dibuat berdasarkan literatur review yang telah dilakukan dengan menggunakan pembobotan Triangular Fuzzy Number sebagai metode evaluasi pembobotan dari kinerja tiap pemasok. Parameter yang digunakan terbagi menjadi tiga, yaitu nilai yang korelasi rendah, sedang, dan tinggi.
Pengisian sistem pemilihan pemasok dilakukan secara keseluruhan dari segi bobot kriteria, bobot sub-kriteria, dan juga bobot dari pemasok berdasarkan kriteria maupun sub-kriteria. Pemasok yang memiliki bobot tertinggi akan menjadi pemasok terpilih. Sebagai uji dari metode yang diusulkan, peneliti menggunakan teknik uji robustness untuk melihat perubahan hasil ketika kriteria pilihan dikurangi maupun ditambah dan uji sensitivitas yang bertujuan melihat kriteria apa yang senstitif ketika terjadi perubahan bobot pada kriteria tertentu. Dengan menggunakan teknik analisis sensitivitas, kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan bobot kriteria atau alternatif terhadap hasil akhir dari metode Fuzzy AHP. Apabila pemasok yang terpilih telah memenuhi uji sensitivitas, maka pemasok yang terpilih merupakan keputusan terbaik dibanding pemasok yang lain. Pemasok yang berhasil terpilih tentunya mendapatkan harapan besar untuk dapat memenuhi setiap pesanan yang diberikan. Pengambilan keputusan menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process dengan pembobotan Triangular Fuzzy Number memberikan dampak positif pada pemilihan pemasok dibandingkan dengan metode pemilihan pemasok sebelumnya yang hanya berdasarkan tiga kriteria saja dan tidak memiliki perhitungan dalam sistem hierarki.
Kata kunci — Pemilihan Pemasok, Fuzzy Analytic Hierarchy Process, Triangular Fuzzy Number, Uji Sensitivitas.